Info Sekolah
Friday, 24 Oct 2025
  • Selamat Datang di laman resmi SMP Negeri 1 Kota Serang
17 July 2025

Kurikulum Merdeka: Fondasi Pendidikan Indonesia

Thursday, 17 July 2025 Kategori : Artikel / Kurikulum
Kurikulum Merdeka: Fondasi Pendidikan Indonesia

Kurikulum Merdeka: Fondasi Pendidikan Indonesia

Materi interaktif ini merangkum poin-poin penting dari Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2025 tentang perubahan kurikulum. Jelajahi setiap bagian untuk memahami kerangka dasar kurikulum yang baru.

1. Tujuan Kurikulum (klik untuk melihat)

+

Kurikulum bertujuan untuk:

  • Meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kewargaan.
  • Mengembangkan penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
  • Menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa Peserta Didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila melalui pembelajaran mendalam.

2. Prinsip Kurikulum (klik untuk melihat)

+

Kurikulum dirancang dengan tiga prinsip utama:

  1. Pengembangan Karakter: Integrasi kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional dalam intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah.
  2. Fleksibel: Dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan Peserta Didik, karakteristik Satuan Pendidikan, dan konteks sosial budaya setempat.
  3. Berfokus pada Muatan Esensial: Berpusat pada muatan yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter Peserta Didik, agar pembelajaran mendalam dapat dikelola secara optimal.

3. Landasan Filosofis (klik untuk melihat)

+

Filosofi pendidikan menjadi landasan fundamental yang mengarahkan tujuan dan proses pendidikan agar relevan dengan konteks sosial, budaya, dan tantangan zaman. Beberapa pandangan filosofis penting:

  • John Dewey: Pendidikan bukan sekadar persiapan masa depan, tetapi kehidupan itu sendiri, alat membangun masyarakat ideal (kebebasan, keadilan, kemanusiaan).
  • Ki Hajar Dewantara: Pendidikan berorientasi pada kemandirian Peserta Didik, didukung sistem among (asah, asih, asuh), berakar pada budaya bangsa, menciptakan suasana belajar menyenangkan (“Taman Siswa”).
  • K.H. Ahmad Dahlan: Pendidikan sebagai alat perubahan sosial, membentuk manusia berintegritas, berperan aktif menciptakan masyarakat berkemajuan dengan 7 prinsip filosofis.
  • K.H. Hasyim Asy’ari: Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia beriman, bertakwa, dan sejahtera melalui pendekatan inklusif, bermutu, dan relevan.
  • Ki Bagus Hadikusumo: Pendidikan harus mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (analisis dan sintesis).
  • Romo Y.B. Mangunwijaya: Pendidikan sebagai jalan pembebasan melalui dialog lintas budaya dan pemahaman kontekstual, menjadikan Peserta Didik aktor perubahan sosial.
  • Syaikh Az-Zarnuji (Ta’līm al-Muta’allim): Menekankan adab dan metode belajar efektif, kesungguhan, niat ikhlas, adab memuliakan ilmu dan guru, serta strategi belajar sistematis.

Secara keseluruhan, pandangan ini membentuk sistem pendidikan yang holistik, relevan, dan berorientasi pada pembentukan karakter serta pemberdayaan manusia.

4. Landasan Sosiologis (klik untuk melihat)

+

Pendidikan secara sosiologis berkaitan erat dengan kepentingan nasional dan kondisi bangsa yang majemuk. Tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.

  • Mencerdaskan kehidupan bangsa berarti cerdas dalam sumber daya manusia, budaya, sistem, dan lingkungan.
  • Pembelajaran mendalam menjadi sarana mewujudkan amanat konstitusi ini, menjiwai seluruh ekosistem pendidikan nasional.
  • Sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, pendidikan memajukan budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

5. Landasan Psikopedagogis (klik untuk melihat)

+

Landasan ini memberikan dasar Kurikulum terkait proses manusia belajar dan berkembang. Penggabungan teori psikologi perkembangan dan pedagogi memastikan pengalaman belajar disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas Peserta Didik, menempatkan mereka sebagai pelaku aktif pembelajaran.

6. Pendekatan Pembelajaran Mendalam (klik untuk melihat)

+

Pendekatan ini menekankan penciptaan suasana belajar yang memuliakan, berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik.

Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam:

  • Dimensi profil lulusan
  • Prinsip pembelajaran
  • Pengalaman belajar
  • Kerangka pembelajaran

Fokus pada pencapaian delapan dimensi profil lulusan:

  1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kewargaan
  3. Penalaran kritis
  4. Kreativitas
  5. Kolaborasi
  6. Kemandirian
  7. Kesehatan
  8. Komunikasi

Prinsip-prinsip Pembelajaran Mendalam:

  • Pembelajaran yang Berkesadaran: Peserta Didik menjadi pemelajar aktif, mampu meregulasi diri, memahami tujuan, termotivasi intrinsik, dan mengembangkan strategi belajar.
  • Pembelajaran yang Bermakna: Peserta Didik dapat menerapkan pengetahuan secara kontekstual, berorientasi pada kemampuan aplikasi, terhubung dengan lingkungan, dan melibatkan isu nyata.
  • Pembelajaran yang Menggembirakan: Suasana belajar positif, menantang, menyenangkan, memotivasi, bebas dari tekanan, dan memenuhi kebutuhan Peserta Didik (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri).

Prinsip-prinsip ini diwujudkan melalui pengalaman belajar (memahami, mengaplikasi, merefleksi) dan didukung oleh praktik pedagogis Pendidik, lingkungan belajar yang aman dan nyaman, pemanfaatan digital, serta kemitraan pembelajaran yang optimal.

Pembelajaran mendalam juga menumbuhkan semangat saling memuliakan di lingkungan pendidikan (guru, teman sejawat, sumber ilmu) dan menciptakan harmoni melalui sistem among.

created by misterheri, assisted by Gemini, dedicated to mgmp inggris kota serang

Uji paham materi literasi kurikulum


Kuis Kurikulum Merdeka

Kuis Kurikulum Merdeka

Uji pemahamanmu tentang Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2025!