Pendahuluan
Pada tahun 2025, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menerbitkan Panduan Kokurikuler—sebuah panduan bagi sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar tambahan yang bersifat menyenangkan dan bermakna. Kegiatan ini disebut kokurikuler, yaitu aktivitas pembelajaran di luar kelas yang tetap berhubungan dengan pelajaran utama, namun lebih aplikatif dan fleksibel.
Tujuan utamanya adalah mendukung perkembangan karakter dan kemampuan murid agar sesuai dengan kebutuhan masa kini, tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga cakap bersosialisasi dan menghadapi kehidupan nyata.
Makna dan Pentingnya Kokurikuler
Apa Itu Kokurikuler?
Kokurikuler adalah kegiatan belajar yang memperkuat atau memperluas pelajaran utama (yang disebut intrakurikuler), seperti saat murid membuat proyek sains sederhana setelah belajar teori IPA. Ini berbeda dengan ekstrakurikuler yang sifatnya pilihan dan bisa tidak berhubungan langsung dengan pelajaran, seperti futsal atau klub musik.
Mengapa Kokurikuler Penting?
Kegiatan ini membantu murid memahami pelajaran melalui penerapan nyata. Hal ini dikenal sebagai pembelajaran mendalam—bukan sekadar menghafal, tetapi memahami, merasakan manfaatnya, dan menikmati prosesnya. Tujuannya adalah menciptakan suasana belajar yang:

Tujuan Kokurikuler
Program kokurikuler mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila, yaitu gambaran murid ideal Indonesia. Terdiri dari delapan karakter penting:
Ciri Khas Kegiatan Kokurikuler
7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat:
Kerangka Pembelajaran Kokurikuler
Untuk menjalankan kokurikuler yang berdampak, panduan ini mengusulkan empat komponen pembelajaran yang terinspirasi dari pendekatan pembelajaran mendalam.
1. Praktik Pedagogis
Guru bertindak sebagai penggerak (bukan hanya penyampai materi), menggunakan cara-cara aktif seperti:
2. Lingkungan Pembelajaran
Belajar tidak hanya di dalam kelas. Lingkungan belajar diperluas ke:
3. Kemitraan Pembelajaran
Pendidikan tidak hanya tugas sekolah. Ada Catur Pusat Pendidikan:
4. Pemanfaatan Teknologi Digital
Teknologi digunakan untuk:

Perencanaan, Pelaksanaan, dan Asesmen
1. Perencanaan
Langkah penting dalam merancang kegiatan:
2. Pelaksanaan dan Penilaian
Guru melaksanakan rencana sambil menyesuaikan strategi agar tetap menyenangkan dan bermakna. Penilaian dilakukan tidak hanya untuk nilai angka, tetapi untuk mencerminkan perkembangan sikap dan keterampilan murid.
3. Pelaporan Hasil
Hasil kegiatan dicatat dalam rapor murid pada kolom khusus “Kokurikuler”, ditulis dalam bahasa yang positif, deskriptif, dan mendidik.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
1. Tujuan Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui:
2. Pelaksana Evaluasi
Evaluasi dipimpin oleh kepala sekolah, tetapi bisa melibatkan:
3. Model Evaluasi
Model sederhana digunakan untuk menilai:
4. Tindak Lanjut
Langkah nyata setelah evaluasi bisa berupa:
Penutup
Panduan ini menunjukkan bahwa kokurikuler bukan sekadar aktivitas tambahan, melainkan alat penting untuk menciptakan pembelajaran yang utuh, kontekstual, dan menyenangkan. Melalui pendekatan ini, murid tidak hanya belajar untuk ujian, tetapi juga belajar menjadi manusia seutuhnya.
Jika setiap sekolah memanfaatkan panduan ini dengan baik, maka yang terbentuk bukan hanya murid yang cerdas, tetapi juga pribadi yang kuat, peduli, dan siap menghadapi tantangan masa depan.