Info Sekolah
Wednesday, 29 Oct 2025
  • Selamat Datang di laman resmi SMP Negeri 1 Kota Serang
27 July 2025

Apa itu Kokurikuler

Sunday, 27 July 2025 Kategori : Artikel / Kurikulum
Kokurikuler: Fondasi Pendidikan Utuh & Berkarakter

Sekilas Tentang Kokurikuler

Ilustrasi Suasana Belajar Mengajar

Pendidikan adalah fondasi utama dalam membentuk generasi penerus bangsa yang cerdas dan berdaya saing. Untuk mewujudkan hal tersebut, satuan pendidikan perlu menghadirkan beragam pengalaman belajar yang bermakna. Pengalaman belajar ini tidak hanya didapat dari kegiatan intrakurikuler (pembelajaran di kelas) dan ekstrakurikuler (kegiatan di luar jam pelajaran), tetapi juga melalui kokurikuler. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk kokurikuler, mulai dari pengertian, pentingnya, tujuan, hingga karakteristiknya. Mari kita selami lebih dalam!

Dengan memahami peran dan manfaat kokurikuler, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan relevan bagi perkembangan optimal setiap murid.

Pengertian Kokurikuler

Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka pengembangan kompetensi, terutama penguatan karakter. Ini menjadi bagian integral dan berperan strategis untuk mengembangkan kompetensi murid secara utuh.

Foto Bersama Guru dan Staf

Kompetensi yang Dikembangkan: Delapan Dimensi Profil Lulusan

Kompetensi yang dimaksud mencakup delapan dimensi profil lulusan yang holistik, yaitu:

  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa: Individu yang berakhlak mulia dan menjaga hubungan harmonis.

  • Kewargaan: Bangga akan identitas dan budayanya, menghargai keberagaman, dan menjaga persatuan.

  • Penalaran Kritis: Mampu berpikir logis dan analitis, serta mampu menganalisis dan menyelesaikan permasalahan, berargumentasi logis, dan memanfaatkan literasi dan numerasi untuk memecahkan masalah.

  • Kreativitas: Berperilaku produktif, menciptakan inovasi, dan merumuskan solusi.

  • Kolaborasi: Peduli, berbagi, dan membangun kerja sama.

  • Kemandirian: Bertanggung jawab, berinisiatif, dan adaptif.

  • Kesehatan: Menjalankan pola hidup bersih dan sehat secara fisik dan mental, dan berkontribusi secara positif terhadap lingkungannya.

  • Komunikasi: Mampu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis dengan baik.

Rancangan kegiatan kokurikuler sebaiknya mendorong murid bebas bereksplorasi melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan, berorientasi tindakan, dan berdasarkan keterampilan. Ini bisa berupa pembelajaran kolaboratif lintas disiplin, gerakan kebiasaan baik, atau cara lain yang relevan dengan isu nyata.

Pentingnya Kokurikuler

Pendidikan bermutu adalah komitmen untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan maju. Kokurikuler memperkuat komitmen ini dengan menjembatani pembelajaran konseptual di kelas dengan penerapannya dalam kehidupan nyata, memungkinkan pengembangan kompetensi yang lebih utuh dan kontekstual.

Menciptakan Ekosistem Belajar yang Menyenangkan

Kokurikuler juga berperan menciptakan ekosistem belajar yang menyenangkan, bermakna, dan memberdayakan. Ini sejalan dengan konsep pembelajaran mendalam yang menekankan suasana belajar berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Pembelajaran ini melibatkan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik.

Melalui kokurikuler, murid tidak hanya memahami konsep, tetapi juga terlibat secara emosional dan sosial. Mereka diajak memahami, mengaplikasi, merefleksikan, dan bertindak. Ini menjadikan satuan pendidikan sebagai tempat bertumbuh sebagai manusia seutuhnya, bukan sekadar tempat belajar.

Tujuan Kokurikuler

Tujuan utama kokurikuler adalah mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan secara nyata dan kontekstual melalui pengalaman belajar yang bermakna. Ini menghasilkan lulusan dengan kepemimpinan efektif yang berintegritas, profesional, dan transformatif.

Detail Delapan Dimensi Profil Lulusan

1. Keimanan dan Ketakwaan

Mengacu pada individu yang memiliki keyakinan dan mengamalkan ajaran agama/kepercayaannya, berakhlak mulia, serta menjaga hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, dan lingkungan.

2. Kewargaan

Mengacu pada individu yang bangga akan identitas dan budayanya, menghargai keberagaman, dan menjaga persatuan.

3. Penalaran Kritis

Mengacu pada individu yang memiliki rasa ingin tahu, mampu berpikir logis dan analitis, serta mampu menganalisis dan menyelesaikan permasalahan, berargumentasi logis, dan memanfaatkan literasi dan numerasi untuk memecahkan masalah.

4. Kreativitas

Mengacu pada individu yang mampu berperilaku produktif, menciptakan inovasi, dan merumuskan solusi bagi permasalahan di sekitarnya.

5. Kolaborasi

Mengacu pada individu yang membiasakan diri untuk peduli dan berbagi, serta membangun kerja sama dengan berbagai kalangan di lingkungan sekitar.

6. Kemandirian

Mengacu pada individu yang mampu bertanggung jawab, berinisiatif, dan beradaptasi dalam pembelajaran dan pengembangan diri.

7. Kesehatan

Mengacu pada individu yang menjalankan pola hidup bersih dan sehat berdasarkan pemahaman tentang kebugaran, kesehatan fisik dan mental, dan berkontribusi secara positif terhadap lingkungannya.

8. Komunikasi

Mengacu pada individu yang memiliki kemampuan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis dengan baik dan benar, sesuai etika dalam beragam konteks dan moda.

Satuan pendidikan dapat mengadaptasi kegiatan yang sudah ada atau merencanakan yang baru. Kuncinya adalah perancangan yang sadar, terencana, melibatkan murid aktif, dan terhubung dengan nilai-nilai yang ditanamkan. Kokurikuler menjadi ruang hidup, bermakna, dan menyatu dalam keseharian satuan pendidikan.

Karakteristik Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler bersifat fleksibel dan kontekstual, tidak dirancang secara acak, melainkan berdasarkan identifikasi dimensi profil lulusan yang ingin dikuatkan.

Kriteria Kegiatan Kokurikuler:

  • Tujuan Jelas: Memperkuat satu atau lebih dari delapan dimensi profil lulusan.

  • Tema Relevan: Mengembangkan tema yang sesuai dengan konteks sosial budaya dan karakteristik murid.

  • Alokasi Waktu Fleksibel: Mengelola waktu secara fleksibel sesuai struktur kurikulum.

  • Rangkaian Terencana: Memiliki tujuan, langkah pelaksanaan, dan asesmen yang jelas.

Satuan pendidikan dapat mengadaptasi kegiatan yang sudah ada atau merencanakan yang baru. Kuncinya adalah perancangan yang sadar, terencana, melibatkan murid aktif, dan terhubung dengan nilai-nilai yang ditanamkan. Kokurikuler menjadi ruang hidup, bermakna, dan menyatu dalam keseharian satuan pendidikan.

© 2025 Published by SMP Negeri 1 Kota Serang