Survei Lingkungan Belajar adalah alat untuk menilai dan memetakan faktor-faktor yang mendukung kualitas pembelajaran di sekolah.
Dari survei ini, kita bisa mengetahui faktor-faktor dari sisi input dan proses pembelajaran yang mungkin mempengaruhi hasil belajar siswa.
Sebuah sekolah dianggap baik jika dapat mendukung pembelajaran siswa melalui beberapa hal berikut:
Proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas;
Guru yang rutin merefleksikan dan meningkatkan cara mengajarnya;
Kepala sekolah yang menjalankan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada peningkatan kualitas belajar;
Suasana sekolah yang aman, menghargai keberagaman, dan inklusif.
Survei Lingkungan Belajar mencakup sembilan dimensi utama yang diasumsikan mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu:
Latar belakang sosial-ekonomi murid: Melihat bagaimana akses murid dari berbagai kondisi sosial-ekonomi terhadap pendidikan berkualitas.
Kualitas pembelajaran di kelas: Mencakup manajemen kelas, dukungan emosional, pembelajaran interaktif, dan penyesuaian metode mengajar.
Refleksi dan perbaikan oleh guru: Pengembangan kompetensi guru melalui refleksi dan belajar dari sesama guru.
Kepemimpinan instruksional: Kemampuan kepala sekolah dalam menyusun visi dan kebijakan untuk mendukung kualitas pembelajaran.
Iklim keamanan sekolah: Perlindungan terhadap perundungan, kekerasan fisik, seksual, dan narkoba untuk menjaga rasa aman di sekolah.
Iklim kebinekaan: Lingkungan sekolah yang menghargai keragaman agama dan budaya.
Iklim kesetaraan gender: Memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga sekolah, baik laki-laki maupun perempuan.
Iklim inklusivitas: Dukungan terhadap murid dengan disabilitas, bakat istimewa, dan kecerdasan istimewa.
Dukungan orang tua dan murid: Partisipasi orang tua dan murid dalam program sekolah.
Dimensi-dimensi ini saling terkait untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi semua siswa.
Manfaat hasil Survei Lingkungan Belajar:
Bagi Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag: Mereka dapat melihat gambaran kualitas pendidikan di wilayahnya. Informasi ini membantu dalam membuat kebijakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan sistem pendidikan.
Bagi Kepala Satuan Pendidikan: Kepala sekolah bisa mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kualitas sekolahnya, mulai dari input, proses, hingga hasil, yang berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Bagi Guru: Guru dapat memahami berbagai faktor yang mendukung suasana belajar di sekolah dengan lebih jelas dan lengkap.
Bagi Murid: Siswa dapat mengetahui informasi tentang rapor sekolah dan profil mutu pendidikan di sekolahnya.
Untuk menguji pemahaman pembaca, silahkan di jawab 6 soal berikut ini
Tinggalkan Komentar